Hasil Panen Berlipat dengan Hidroponik Bertingkat

Pada umumnya, budidaya pertanian hanya dilakukan dalam sehamparan lahan. Semisal hal yang paling sering kita jumpai adalah tanaman padi disawah yang terhampar luas. Lalu bagaimana jika tanaman tersebut dibudidayakan secara bertingkat ? Kalau kita analogikan, maka hal ini mirip dengan perbandingan antara rumah biasa dan apartemen. Jika rumah biasa yang memiliki 1 lantai, maka mungkin akan cukup untuk 4 kamar. Tetapi berbeda halnya dengan apartemen yang memiliki lantai bertingkat, maka kamar yang tersedia pun menjadi sangat banyak. Begitu pula dengan sistem hidroponik bertingkat, ruang tumbuh tanaman akan menjadi lebih banyak karena disusun dalam struktur yang bertingkat. Sehingga hasil panennya pun ikut meningkat.
Sistem Hidroponik menawarkan begitu banyak solusi bagi kita yang ingin melakukan budidaya tanaman sayuran dilahan sempit sekalipun. Untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal, maka sistem hidroponik dapat disusun menjadi struktur bertingkat. Permisalan, jika kita menanam sayuran diluas lahan 3x1 meter persegi, mungkin kita hanya akan mendapat jumlah tanaman sekitar 30 tanaman. Berbeda halnya dengan penerapan sistem hidroponik bertingkat, maka jumlah tanaman yang kita dapatkan bisa mencapai 100-120 tanaman. Sungguh luar biasa bukan, dengan luas lahan yang sama, tetapi kita bisa menghasilkan panen yang lebih banyak.
Pada dasarnya, prinsip kerja sistem hidroponik bertingkat ini sama dengan prinsip kerja hidroponik biasa. Hanya saja, pipa-pipa sebagai ruang tumbuh tanaman disusun dengan bertingkat. Karena struktur yang bertingkat ini, maka pada umumnya nutrisi akan dialirkan dari posisi yang paling atas. Lalu nutrisi akan mengalir mengikuti kontur dengan bantuan gaya gravitasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem hidroponik bertingkat adalah sebagai berikut:


1. Kemiringan
Dalam sistem hidroponik bertingkat, kemiringan struktur harus sangat diperhatikan. Air atau larutan nutrisi tidak boleh mengalir terlalu cepat atau terlalu lambat. Jika larutan mengalir terlalu lambat, maka kandungan oksigen didalam air akan menurun. Dan jika larutan mengalir terlalu cepat, maka akar tanaman tidak akan mampu menyerap nutrisi dengan optimal. Kemiringan ideal yang direkomendasikan untuk struktur hidroponi bertingkat adalah tidak lebih dari 5%.
2. Ruang Tumbuh Akar Tanaman
Jika kita menggunakan media pipa PVC sebagai ruang tumbuh tanaman hidroponik, maka diameter pipa harus diperhatikan. Kita harus memberikan ruang tumbuh yang optimal untuk akar tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan optimal pula. Diameter minimal pipa pvc untuk media hidroponik adalah 2,5" , dibawah ukuran tersebut, akar tanaman kurang mampu untuk berkembang secara optimal.
3. Nilai Ketersediaan Nutrisi
Dengan sistem hidroponik bertingkat, maka populasi tanaman yang dibudidayakan semakin banyak jumlahnya. Hal ini menuntut tingkat konsumsi nutrisi yang semakin tinggi pula, oleh karena itu kontrol nutrisi sangat penting untuk dilakukan setiap hari (pagi dan sore). Pengukuran nutrisi dapat dilakukan dengan alat EC/TDS Meter, ketika nilai keterlarutan nutrisi berada dibawah kebutuhan tanaman, maka kita harus segera menambahkan nutrisi tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman.
Jika kita mampu memenuhi dan memperhatikan unsur-unsur tersebut dengan baik, maka kita akan mendapatkan hasil panen berlipat dari sistem hidrponik bertingkat. Sehingga kita bisa lebih efisien dalam memanfaatkan lahan. Selain beberapa unsur tersebut, kita juga harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip dasar budidaya tanaman hidroponik.

Sumber: aquafarm.co.id
Previous
Next Post »
0 Komentar