Green house merupakan suatu kebutuhan penting guna meningkatkan produktivitas atas hasil pertanian. Terutama pada budidaya tanaman sistem hidroponik. Fungsi utamanya antara lain mengatur intensitas sinar matahari terhadap tanaman, pengairan, kelembaban dan suhu udara. Bahan Greenhouse Hidroponik yang digunakan bisa dari kaca, plastik atau paranet.
Keuntungan menggunakan greenhouse
- Jika tidak menggunakan greenhouse, budidaya tanaman hidroponik bisa mendapat pasokan cahaya matahari dalam jumlah yang terlalu berlebihan. Apalagi saat musim panas, intensitas sinar yang masuk tersebut dapat membuat proses pertumbuhan tanaman jadi terganggu. Namun dengan adanya greenhouse atau rumah hijau, itensitas cahaya matahari tersebut dapat diatur sesuai kebutuhan. Tanaman tidak akan mudah layu atau kekurangan cairan. Selain itu mengurangi biaya belanja nutrisi tanaman dan media hidroponik sebab tingkat penguapannya bisa ditekan.
- Sementara itu, ketika musim hujan tiba daun dan batang tanaman akan terkena siraman air hujan. Kondisi ini sering menimbulkan masalah baru berupa pembusukan pada daun tanaman beserta batangnya. Cendawan, jamur, lumut dan tanaman pengganggu lainnya akan tumbuh subur pada musim hujan. Jika dibiarkan tentunya hama ini bisa memunculkan problem yang lebih serius. Nutrisi hidroponik yang seharusnya diserap oleh tanaman budidaya justru dihabiskan oleh gulma dan sejenisnya.
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah mendirikan greenhouse pada area budidaya tanaman. Sehingga limpahan air hujan tidak bisa masuk ke dalam media tanam atau daun dan batang tanaman hidroponik.
Tipe-tipe greenhouseMenurut bentuk dan desainnya, tipe greenhouse hidroponik bisa dibagi dalam 3 macam jenis :
Tipe Tunnel
Tipe pertama ini berbentuk setengah lingkaran dan mirip dengan lorong. Kelebihannya antara lain strukturnya lebih kuat karena atapnya berupa lengkungan kearah bawah. Selain itu lebih tahan terhadap terpaan angin. Struktur bangunan hidroponik tipe tunnel yang berbentuk busur dan kakinya yang terpendam dalam tanah mampu menahan bangunan dengan kuat.
Kelemahan greenhouse tipe tunnel terletak pada sistem ventilasinya. Apabila dibuat di daerah tropis harus dilengkapi alat cooling system atau exhaust fan agar sistem pasokan udara lebih mudah diatur.
Tipe Piggy back
Tipe kedua ini sering dinamakan tropical greenhouse dan sangat cocok dipakai di Indonesia yang berhawa tropis. Sistem ventilasi udaranya jauh lebih sempurna sebab dilengkapi struktur bukaan dalam jumlah yang lumayan banyak.
Tapi pada sisi yang lain, jika ada terpaan angin struktur bangunannya kurang kuat menghadapinya. Jadi greenhouse tipe piggy back ini lebih cocok dibuat di daerah-daerah yang hembusan anginnya tidak terlalu kencang.
Tipe campuran
Sesuai namanya, greenhouse tipe campuran merupakan paduan atau hybrid antara tipe tunnel dan piggy back. Semua kelebihan dari kedua tipe tersebut bisa dimasukan semua, sedangkan kelemahannya dapat diminimalkan.
Selain itu ongkos pembuatannya juga lebih hemat meski membutuhkan waktu yang lebih lama.