5. Cara Tanam Hidroponik Sistem Rakit Apung (Water Culture)

Water culture system merupakan cara bercocok tanam hidroponik modern yang dikembangkan oleh Massantini pada tahun 1976 di Italia dan Jensen pada tahun 1980 di Arizona. Hidroponik rakit apung merupakan pengembangan dari sistem bertanam hidroponik yang dapat digunakan untuk kepentingan komersial dengan skala besar ataupun skala rumah tangga.

Penanaman sayur dengan sistem rakit apung diletakkan di atas gabus atau styrofoam yang sudah dibolongi dan diletakkan di atas larutan nutrisi.Pada sistem hidroponik jaring apung, Anda yang mempunyai segudang kegiatan harian tetap bisa melakukan proses bertani di rumah dikarenakan sistem ini dapat bergerak secara mandiri tanpa memiliki ketergantungan terhadap komponen alat semisal pompa yang menjalankan sistemnya. Hidroponik apung juga termasuk teknik yang tidak terlalu banyak memakan biaya, bahan yang diperlukan pun bisa diperoleh secara cuma-cuma.
Cara kerja sistem jaring apung adalah dengan membiarkan tanaman mengapung bersama styrofoam di atas larutan nutrisi yang terus menggenang sehingga akar mendapat suplai nutrisi terus menerus tanpa takut kehabisan. Dengan metode sistem rakit apung, selain tidak memerlukan lahan besar, tanaman yang diterapkan juga tidak rentan layu akibat kurangnya air dan larutan nutrisi dengan catatan jumlah minimal nutrisi harus terus tersedia di dalam kolam.
Kelebihan Sistem Rakit Apung

  • Biaya pembuatan yang murah dikarenakan tidak memerlukan alat yang menunjang sistem hidroponik mengalami keberlangsungan.
  • Bahan yang diperlukan untuk pembuatan mudah dicari dari lingkungan sekitar.
  • Perawatannya tidak merepotkan.Tidak bergantung pada kondisi kestabilan berikut ketersediaan listrik, sehingga Anda bisa lebih hemat pengeluaran.
  • Lebih hemat air dan nutrisi.
Kekurangan Sistem Rakit Apung:
  • Rancangan hidroponik tanaman dengan sistem rakit apung lebih cocok dilakukan di dalam ruangan, bukan ditempatkan di luar ruangan.
  • Akar tanaman lebih rentan mengalami pembusukan karena terus tergenang dalam air larutan nutrisi.
  • Kadar oksigen yang sedikit, meskipun sada sebagian akar tanaman yang tidak terendam dalam larutan nutrisi sehingga memungkinkan oksigen datang untuk membantu proses fotosintesis.
Previous
Next Post »